Thursday, December 31, 2015

Tentang Menjaga Silaturahmi

Beberapa hari lalu saya membaca post salah seorang teman dekat di media sosial tentang silaturahmi, yang cukup membuat saya kepikiran. Isinya begini:

"Yang dulunya deket sekarang jauh, tapi yang dulunya jauh sekarang jadi deket. Ngejaga silaturahmi sesusah itu ternyata."

Saya tersindir. Saya sadar, saya juga orang seperti itu.

Setiap denger cerita teman yang habis ketemu sama teman-teman lama mereka, saya suka mikir, enak ya, temenannya awet. Masih nyambung lagi obrolannya. Saya langsung inget teman-teman lama dan penasaran kabar mereka. Tapi saya tanya nggak? Nggak. Ketemu orang pun gitu. Kalau nggak sengaja ketemu orang yang pernah saya kenal, bahkan pernah dekat, saya ragu mau nyapa mereka. Kalau mereka nggak nyapa duluan, ya saya juga diem aja. Bahkan kalau saling sapa, biasanya saya cuma senyum lebar dan bilang, "Hai, (namanya)!" sambil melambaikan tangan, nggak nyamperin. Lalu kadang waktu saya buka-buka isi hp lama, atau post lama di media sosial, saya agak kaget dan mikir, "Lho, gue pernah sedeket ini ya sama dia? Kok sekarang nggak lagi ya..."

Pertanyaan yang muncul selanjutnya, "Emang gue pernah ngehubungin mereka?" Jawabannya, lagi-lagi, "Nggak, sih...".