Sunday, September 13, 2015

Bogor, 9 September 2015

Hari itu merupakan hari yang istimewa bagi saya. Ya, karena hari itu saya diwisuda. Sejak pukul empat pagi saya dirias, untuk kemudian mengenakan kebaya ungu pastel cantik jahitan mama.

Awalnya saya sempat kecewa karena ketika yang lain datang bersama keluarga besarnya, saya hanya ditemani mama dan kakak tertua saya. Papa sudah pergi mendahului kami setahun sebelumnya, dan kakak-kakak yang lain, yang tadinya berencana cuti untuk datang, mendadak tidak bisa datang. Tapi saya tidak membiarkan perasaan-perasaan itu merusak hari bahagia saya. Prosesi sederhana ini, memindahkan tali topi toga dari kiri ke kanan, adalah puncak dari perjuangan saya menyelesaikan pendidikan sarjana sejak empat tahun ke belakang.

Mungkin hanya sepuluh detik. Tidak lebih dari sepuluh detik saya berjalan ke atas panggung dan bersalaman dengan rektor, dengan foto saya terpampang di layar besar, diiringi narasi:

"Murni Anggraeni. Dari keluarga Mulyadi. Sangat Memuaskan."

Kemudian diiringi tepukan tangan dari sesama wisudawan dan tamu undangan, tanda mengapresiasi karena mungkin kami sama-sama mengerti bahwa sepuluh detik kami ini terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja. Papa sayang, kalau Papa lihat ini, aku yakin Papa pasti bangga.